Thursday, April 07, 2016

Liburan Singkat Sesaat : Bali (1)


     Wah sudah nyaris empat tahun saja “rumah” yang ini kutinggal. Ya sebenarnya tidak benar-benar ditinggal, seminggu sekali selama empat tahun terakhir aku tetap blogwalking, kok. Hanya saja sebagai silent reader, maafkan.
     Semua postingan 4 taun lalu pun ku sembunyikan dan ku simpan dalam kenangan. Penting. Karena dipikir-pikir agak memalukan juga kalau dibaca semua insan.
     Ya maklum, jaman abege.
     Niatnya sekarang memulai yang baru dengan fase orang gede yang semoga saja tidak berisi menye-menye.
     
     Wah. Yeah. Ya sudah.

***

     Dari semester satu, aku sudah tidak asing dengan Bali dan budayanya.  Karna mayoritas anak kos di tempatku adalah perantauan dari Bali yang kuliah di kota Malang. Dan semakin lama aku bergaul dengan mereka, semakin besar pula niatku ingin berkunjung ke tanah mereka sebentar saja. Pulau Bali.
     Kebanyakan orang Bali asli yang aku temui semuanya sangat ramah dan menyenangkan. Mereka juga sangat antusias sekali menanggapi sesuatu, dan juga budayanya mereka yang tiap melakukan apa-apa itu lho, duh jadi semakin pingin kesana!
     Dan syukurlah bisa kesampaian di libur taun baru lalu, meskipun singkat sesaat tapi begitu melekat. Ingin rasanya kembali lagi kesana cepat-cepat.

30 Desember 2015

     Karena terlampau penat dan ingin liburan singkat sesaat. Akhirnya aku, dan 3 teman yang lain memutuskan untuk trip singkat ke pulau Bali pada tanggal 30 Desember 2015 – 2 Januari 2016 dengan naik sepeda motor berangkat dari Gresik.
     Benar-benar berangkat dari kota Gresik jam 17.00 tanggal 30 Desember 2015 kami menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam untuk sampai di kota Banyuwangi, kami bermalam di rumah salah satu teman seperjalanan, Mas Yura namanya.
     Rute kota yang kami lalui adalah Gresik – Surabaya – Sidoarjo – Bangil – Probolinggo – Lumajang – Jember – Banyuwangi. Kami sepakat untuk tidak melewati jalur pantura karena pasti macetnya, terlebih lagi memang lagi liburan akhir tahun baru. Dan semuanya habis dilewati dalam satu malam dengan 4 kali berhenti saja.

31 Desember 2015

     Esoknya tanggal 31 Desember ukul 07.00 kami berangkat dari Banyuwangi menuju Pelabuhan Ketapang kurang lebih ditempuh  1,5 jam dari rumah Mas Yura.
Pun sesampainya kami naik kapal masih harus terombang ambing di laut sekitar 1,5 jam juga di kapal. Begini pemandangannya:



     Setelahnya kami masih harus menempuh kurang lebih 5 jam dari pelabuhan  Gilimanuk ke tempat penginapan kami di daerah Jimbaran, itu sudah termasuk sejam nyasar ya. Haha. Sampai penginapan kurang lebih juga pukul 18.00 WITA.
     Sekedar info kami membooking penginapan dengan sistem share room 1 kamar isi 4 bed dengan sistem dipan atas bawah. Tempatnya bersih dan nyaman, fasilitas AC, breakfast, tempat makan, kamar mandi shower dan area gym, dan yah itu saja. Perorang dihitung Rp 150.000/hari. Tapi berhubung lagi musim liburan, penginapan mana yang tidak ingin jemput bola? Dari yang awalnya kita pesan cuma untuk berempat, kemudian ditambah seorang asing yang tidak dikenal bernama bule. Iya sekamar sama bule arab ganteng. Asyik!
     

     Sempat enggan namun diakhiri dengan “iya-in aja daripada tidur di pom bensin” kami lalu beberes, dan istirahat sejenak. Pukul 20.00 WITA kemudian kami melipir keluar karna lapar dan setelahnya iseng ke GWK liat kembang api. Niatnya pingin ke pantai kuta juga sembari menunggu pergantian tahun, tapi ternyata kita sangat lelah dan memutuskan untuk “mari istirahat aja, liat kembang api-nya kapan-kapan kan bisa”
     Kembali ke penginapan pukul 21.30 WITA.
     
     Pukul 23:55 WITA
     Pemilik penginapan yang bernama Hermano (bule Jerman) membangunkan kami untuk ikut mabuk asoy sambil nyumet kembang api dengan para bule yang lain. Tanggapan kami? “No sir, we are soooooo tired” – aslinya mah kami tabu, sungguh.
     Dan kami baru benar-benar bisa tidur nyenyak pukul satu.

1 Januari 2016

     Pada hari ini kami berencana mengunjungi banyak tempat, namun rencana tinggallah wacana yang pada akhirnya hanya 3 tempat yang berhasil kami kunjungi dengan perhitungan rute, dan fisik masing-masing.
     Destinasi pertama: Pantai Dreamland
     Terletak di bukit Unggasan, satu jalur menuju GWK.  Santer terdengar sebagai “The next Kuta” ya tidak salah sih, tempatnya memang nyaman. Garis pantainya panjang dan tidak seramai pantai Kuta, keunikannya menurutku karena dikelilingi oleh tebing dan bukit yang diatasnya dibangun vila, tapi tidak semuanya. Sudah sih begitu saja sepertinya. Oh ya pasirnya juga masih putih, tapi jika berjalan menyusuri pantai sampai garis pantai dan tebing terakhir, makin kesana pasirnya berwarna coklat dan kotor karna sampah manusia dan sampah laut. Semoga kedepannya pihak pengelola memperbaiki pemandangan seperti ini. Untuk tiket masuknya? Gratis! Cukup bayar parkir saja.





     Pengeluaran yang kami keluarkan kira-kira: (Dihitung untuk pengeluaranku dan Mas Gab)

Tanggal 30-31 Desember 2015
-         Bensin motor matic 20.000 x 4 = Rp 60.000
(2x isi bensin tgl 30 dan 2x isi bensin tanggal 31)
-         Jajan Indomaret kurleb Rp 25.000
-         Penginapan (150.000 x 2) = Rp 300.000
-         Masuk GWK Gratis karna tidak sampai masuk
-         Tiket masuk kapal + Sepeda motor Rp 25.000
-         Makan malam di dekat GWK Rp 30.000

4 comments:

  1. Strong banget naik motor, lagi musim liburan pula :')
    Aku pernah ke Bali sih.. Naik bus. Dari Bandung, dua hari dua malem di jalan. Waktu di kapal malem, ngga bisa liat pemandangan bagus kayak gini x')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saking ga sabarnya pingin keburu nyampek sana, jadinya naik motor :D
      Wah sayang sekalii :( kapan kapan harus kesana lagi ya :D

      Delete
  2. Capek ngga sih naik motor, hehehe.

    ReplyDelete
  3. Itu beneran naik motor ._. gilaaak, kuat banget itu? kalau aku pastu udah boyoken wkwkwk :D

    Aaakh, aku belum pernah ke Baliiii :' huuuufffttt

    ReplyDelete